Home / News / Wisata

Jumat, 9 Mei 2025 - 13:46 WIB

Sisi Gelap Hotel Indah yang Berada di Tepi Jurang

BIM | Kolombia – Meskipun dikenal memiliki pemandangan alam yang memukau, Hotel del Salto di Kolombia juga menyimpan kisah sejarah yang kuat. Terletak di tepi jurang dengan latar Air Terjun Tequendama, hotel ini dulunya menjadi saksi dari berbagai peristiwa tragis yang berkaitan dengan sejarah penduduk asli.

Sebelum bangunan hotel berdiri, lokasi ini dikenal sebagai Tebing Cundinamarca. Pada masa kolonisasi sekitar abad ke-16, suku asli Muiska menghadapi tekanan dari kedatangan pasukan Spanyol. Banyak dari mereka memilih mengakhiri hidupnya dengan melompat ke Air Terjun Tequendama, yang saat itu dianggap sebagai tempat penting secara spiritual. Nama air terjun ini berasal dari bahasa Chibcha, yang berarti “dia yang menjatuhkan air terjun ke bawah”.

Pada tahun 1923, di bawah kepemimpinan Presiden Pedro Nel Ospina, dimulailah pembangunan sebuah rumah besar milik arsitek Carlos Arturo Tapias. Bangunan ini kemudian dikembangkan menjadi Hotel del Salto dan resmi dibuka untuk umum pada tahun 1928. Hotel tersebut menjadi destinasi eksklusif bagi kalangan elit Kolombia yang berkunjung ke kawasan Air Terjun Tequendama.

Hotel ini dirancang dengan gaya arsitektur Prancis yang mencerminkan kemewahan era 1920-an, seperti jendela-jendela tinggi dan desain elegan yang sesuai dengan selera estetika masa itu. Selama beberapa dekade, hotel ini menjadi tempat menginap dan pesta berbagai tokoh penting serta acara sosial berskala besar.

Namun, seiring waktu, reputasi hotel mulai mengalami penurunan. Lokasi yang berada di dekat tebing dan air terjun membuatnya sering dikaitkan dengan insiden tragis. Selain itu, beberapa kejadian kecelakaan yang terjadi di sekitar kawasan juga berdampak pada citra hotel di mata masyarakat.

Pada era 1930-an, hotel terdampak oleh krisis ekonomi global dan mengalami kemerosotan bisnis. Upaya untuk mengembangkan hotel menjadi objek wisata modern setinggi 18 lantai pada 1950-an pun gagal, disebabkan kondisi fondasi bangunan yang melemah serta pencemaran di Sungai Bogota yang semakin memburuk.

Baca Juga  Pj Ketua PKK Aceh Serahkan Bantuan Telur di Gampong Balohan untuk Dukung Pemberantasan Stunting

Akhirnya, Hotel del Salto resmi ditutup pada tahun 1990-an karena menurunnya minat wisatawan dan kondisi lingkungan yang tidak mendukung. Bangunan tersebut sempat terbengkalai selama beberapa tahun.

Baru pada tahun 2011, Institut Ilmu Pengetahuan Alam dari Universitas Nasional Kolombia bekerja sama dengan Yayasan Pertanian Ekologi Porvenir memulai proses restorasi bangunan ini. Proyek ini bertujuan mengubah Hotel del Salto menjadi pusat budaya dan edukasi lingkungan, sekaligus melestarikan nilai sejarah dan arsitekturnya yang unik.

(yum/yum)

Sumber : detik.com

Share :

Baca Juga

News

Alhamdulillah 4 Pulau Sah Milik Aceh, Mualem : Dari Rakyat Aceh Terima Kasih Presiden Prabowo

Hukum

Prabowo Putuskan 4 Pulau Sah Milik Aceh

News

Gubernur Aceh Serahkan SK Kepada 618 Calon ASN: Wajah Negara dan Garda Terdepan Pelayanan Publik

News

Cegah Stunting, Bunda PAUD Aceh Kunjungi Sekolah-Sekolah di Abdya

Hukum

Polisi Gagalkan Peredaran 18 Kilogram Ganja Di Pidie Jaya

News

Demo Rebut 4 Pulau, Massa di Aceh Bawa Bendera Bulan Bintang dan Spanduk Referendum

Hukum

Anggota DPR Usul Prabowo Beri Sanksi Mendagri Tito Usai Ramai Konflik 4 Pulau Aceh-Sumut

Hukum

Polemik 4 Pulau: Aceh Menentang, Sumut Bertahan, Prabowo Turun Tangan