“Saya sudah dua malam tak bisa tidur. Belum ada kabar apa-apa dari Polisi.” SURYANI, Pedagang Sayur Korban Hipnotis
BIM | TAKENGON – Nasib apes menimpa Suryani, seorang pedagang sayur di Pasar Paya Ilang, Takengon, Aceh Tengah. Warga Jalan 1001 Kampung Kemili, Kecamatan Bebesen, itu mengaku menjadi korban hipnotis oleh perempuan tak dikenal.
Akibatnya dua cincin emas seharga Rp 40 juta yang dibelinya dari mengumpulkan uang hasil berdagang selama 25 tahun raib digondol wanita misterius. Suryani pun menangis histeris saat menyadari semua emas yang raib.
“Emas itu hasil saya nabung lama, bertahun-tahun. Hilang semua,” kata Suryani saat ditemui di lapak jualannya, Sabtu (17/5/2025).
Peristiwa berawal saat seorang perempuan muda yang ramah mendatangi tempat jualan Suryani. Wanita misterius itu membeli daun sop dan mengajak Suryani berbincang. Perempuan itu mengaku sedang dalam masa berkabung karena mertuanya baru saja meninggal dunia.
Dengan nada santun dan wajah penuh duka, pelaku menceritakan bahwa ia sedang mempersiapkan acara kenduri tujuh hari untuk almarhum mertuanya. Ia kemudian meminta bantuan Suryani untuk membelanjakan keperluan dapur.
Karena merasa iba dan berniat menolong, Suryani bersedia menemani perempuan itu berbelanja ikan, sayur, dan kebutuhan lainnya. Belanjaan dengan total sekitar Rp 4 jutaitu kemudian ditumpuk di lapak jualan Suryani.
“Dia sangat sopan, bahkan sempat memuji saya baik dan cantik. Kami juga sempat bersalaman, berpelukan dia memukul bahu saya tiga kali dan mencium saya,” kenang Suryani.
Menurut pengakuan Suryani, saat itulah proses hipnotis diduga terjadi. Perempuan itu perlahan-lahan memintanya melepaskan dua cincin emas satu di tangan kanan, satu di tangan kiri yang beratnya setara Rp 40 juta.
Tanpa sadar, Suryani menyerahkan perhiasan berharganya. Pelaku kemudian menyuruhnya membeli tahu dan tempe di lokasi yang cukup jauh.
Tanpa curiga, Suryani mengikuti arahan. Namun saat kembali dari membeli tahu, Suryani baru tersadar bahwa cincin di tangannya sudah hilang, dan perempuan misterius itu pun lenyap tanpa jejak.
Sebelum menghilang, pelaku sempat bercerita bahwa dirinya berasal dari Riau dan memiliki lahan sawit di Binjai, kini sedang menghadapi konflik rumah tangga dengan suaminya yang berasal dari Aceh Tengah. “Katanya suaminya selingkuh, mereka sedang ribut besar,” ujar Suryani, mengulang cerita pelaku.
Kini, kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polres Aceh Tengah. Namun, hingga dua hari berselang, Suryani belum mendapatkan perkembangan dari pihak Kepolisian. “Saya sudah dua malam tak bisa tidur. Belum ada kabar apa-apa dari Polisi,” ujar Suryani.(rd)
Sumber : serambiindonesia.com