Home / News / Pilkada / Politik

Rabu, 30 Oktober 2024 - 15:38 WIB

Cagub Bustami: Tidak Benar Kalau Kami Menang JKA Dihapus, Itu Isu Sesat dan Menyesatkan

BIM – Calon Gubernur Aceh nomoir urut 1, Bustami Hamzah meluruskan tentang adanya isu yang berkembang ditengah masyarakat belakangan ini, terkait akan dihapusnya program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) atau BPJS Kesehatan, bila pasangan calon Gubenur-Wakil Gubernur Bustami-Fadhil menang pada Pilkada 27 Nopember 2024 .

“Tidak benar kalau kami menang dalam Pilkada nantinya, JKA atau BPJS kesehatan di Aceh akan dihapus. Itu isu sesat dan menyesatkan. Itu program yang sudah ada bagaimana mau dihapus. Kalau dia tidak terpilih bagaimana cara menghapusnya. Bahkan dalam tahun ini sudah dialokasi sekitar Rp 700 miliar lewat APBA,” kata Bustami Hamzah ketika menanggapi pena salah seorang relawannya di Simpang Beutong, Muara Tiga, Pidie dalam sebuah pertemuan, Senin malam (27/10/2024).

Rombongan Cagub Bustami Hamzah yang bergerak pulang ke Banda Aceh usai menghadiri deklrasi partai koalisi pendukung dan relawan pendukung di Bireuen, namun tiba-tiba sesampai di Simpang Beutong, Muara Tiga, Pidie, sekitar pukul 23.12 WIB, dicegat seratusan pendukungnya.

Saat sesi dialog, seorang relawan mempertanyakan tentang adanya isu yang berkembang ditengah masyarakat belakangan ini, yang dihembus oleh pihak-pihak tertentu. Dan isu itu sangat meresahkan masyarakat terutama simpatisan pasangan calon Gubenrur – Wakil Gubernur nomor urut 1. “Karena apabila pasangan calon Bustami – Fadhil menang, maka JKA atau BPJS akan dihapus di Aceh. Apa benar ini Om Bus, tolong jelaskan. Karena relawan dan simpatisan kita dikampung menjadi resah dengan isu ini,” ungkapnya.

Karena isu ini, menjadi perhatian warga terutama para ibu-ibu, lanjutnya, sebab waktu melahirkan bila harus ada tindakan operasi, tentukan akan membutuhkan biaya besar.

“Mereka dari kalangan kurang mampu tentu tidak akan mampu membiayainya. Maka isu itu sangat mudah termakan oleh masyarakat, terutama ibu-ibu. Tolong jelaskan pak, bagaimana sebenarnya, biar kami bisa menjelaskan sebenarnya pada masyarakat,” pintanya.

Baca Juga  Peringatan Hari Ibu di Aceh, Penuh Warna dan Pesan Inspiratif

“Itu tidak benar dan itu isu pembodohan dan penyesatan. Maka jangan ditanggapi dengan serius isu seperri itu. Dan tolong sampai ke masyarakat itu isu sesat dan menyesatkan,” tegas Cagub Bustami.

“Saya berharap para relawan dalam bekerja tidak menebarkan isu yang membuat masyarakat resah. Yang kita sampai soal program kita saja.Bahkan, kita tidak boleh menjelekan paslon lain. Kita harus santu dalam mengambil simpati masyarakat, sembari menjelaskan program kita. Karena kita tidak ada niat mengalahkan orang lain, tetapi bagaimana kita cari cara untuk kita bisa menang,” ungkap Cagub Bustami yang mendapat sambutan yel-yel hidup Om Bus, Om Bus menang, menang, menang.

Dijelaskan, pihaknya akan memprioritas pembangunan di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan dan kelautan. Karena sektor ini sudan terbukti mampu mendongkrar pertumbuhan ekonomi masyarakat. Karena umumnya masyarakat Aceh bergantung hidup dari sektor tersebut.

“Pembangunan infrastruktur untuk sektor tersebut akan menjadi prioritas. Seperti, irigasi, akses jalan ke areal pertanian dan perkebunan, ketersediaan pupuk, termasuk jaminan ketersediaan bahan bakar minyak untuk nelayan, dan pembangunan pelabuhan perikanan,’ katanya.

Begitu juga, jaminan pemasaran dan harga produk pertanian. Karena kebiasaan selama ini ketika panen raya tiba seperti, padi. Harga gabah tiba-tiba anjlok dari Rp 6.000/kg turun menjadi Rp 4.800/kg.

“Kondisi seperti ini kan membuat petani menjadi rugi. Maka disini harus hadir pemerintah menanmpung gabah petani dengan harga yang layak, sehingga petani tidak rugi. Kita akan menyediakan dana talangan untuk mengatasi anjloknya harga pertanian saat musim panen raya tiba,” janji Cagub Bustami.

Bagi daerah yang belum ada infrastruktur jalan untuk akses ke areal pertanian dan perkebunan, lanjutnya, juga akan menjadi perioritas pembangunannya. Karena jangan ketika hasil pertanian dan perkebunan sudah dipanen seperti, cabe, tomat, terong, pisang durian, coklat, sawit, kelapa, dan kemiri, sulit untuk diangkut ke lokasi pemasaran.

Baca Juga  Daftar 4 Pekerjaan yang Sulit Dapat Persetujuan KPR

“Akibatnya petani menjadi rugi, karena mahalnya ongkos angkut, lantaran tidak ada akses jalan yang memadai. Kedepan ini tidal boleh lagi terjadi bila Allah memberi kita amanah untuk memimpin Aceh kedepan,” tandasnya.

Share :

Baca Juga

News

Taktik ‘Gila’ Vanenburg saat Indonesia Hajar Thailand: Ferarri Striker

Hukum

Siap Gempur Kamboja, Thailand Ubah Kebun Binatang Jadi Markas Militer

Hukum

Hari Kedua Perang: Kamboja Pakai Artileri Berat, Thailand Konvoi Tank

Hukum

TNI Meresmikan Tiga Batalyon dan Satu Brigif di Aceh

News

Wagub Fadhlullah Apresiasi Komisi II DPR RI yang Dukung Perpanjangan bahkan Permanenisasi Dana Otsus Aceh

News

Presiden Prabowo Luncurkan Tema dan Logo HUT RI ke-80

Ekonomi

Ini Penyebab Kenaikan Harga Beras di Aceh

Agama

Wakil Gubernur Aceh Temui Sekjen MUI, Bahas Status Tanah Wakaf Blang Padang