BIM | LHOKSUKON– Istri Gubernur Aceh, Marlina Muzakir atau akrab disapa Kak Na Mualem, berkunjung ke rumah Muhammad Faisal, pelajar SMP Negeri 2 Syamtalira Bayu yang viral tinggal di rumah reyot yang jauh dari kata layak huni, di Dusun Cot Hagu, Gampong Blang Majron, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara, pada Minggu, (14/9/2025).
Kedatangan istri orang nomor satu di Aceh itu merupakan bentuk kepedulian atas kondisi memprihatinkan yang dialami salah satu warganya.
Sebagaimana diketahui, beberapa hari lalu jagat media sosial Aceh dihebohkan dengan kondisi rumah seorang pelajar di Aceh Utara yang begitu memprihatinkan. Atapnya hanya terbuat dari daun rumbia dengan banyak lubang, membuat air hujan mudah merembes ke dalam. Lantai rumah pun masih berupa tanah basah, menjadikan suasana lembab, becek, dan tidak sehat untuk ditempati.
Kisah memilukan terungkap ketika sejumlah guru SMP Negeri 2 Syamtalira Bayu menjenguk muridnya, Muhammad Faisal, yang beberapa hari tidak masuk sekolah. Niat awal hanya untuk memastikan kondisi kesehatan dan alasan ketidakhadiran, namun kunjungan itu justru membuka fakta menyayat hati.
Faisal merupakan anak ketiga dari empat saudara dari ayah bernama Ilyas dan ibu bernama Rasyidah.
Tiba di lokasi, Kak Na Mualem menjumpai Faisal dan kedua orang tuanya. Disana Kak Na mendapati rumah reyot yang sempat heboh itu sudah dirobohkan pihak Kodim Aceh Utara dan mulai dilakukan bantuan rumah baru setengah permanen.
“Alhamdulillah kami bersyukur sudah ada yang membantu rumah layak huni, dengan begitu kami bisa memberikan bantuan lain,” kata Kak Na.
Kak Na memberikan santunan uang tunai kepada keluarga Faisal. Ia berharap bantuan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pendidikan dan kebutuhan harian keluarga tersebut.
Kedua orang tua Faisal, Ilyas dan Rasyidah menyampaikan ucapan terima kasih atas kepedulian istri Gubernur Aceh itu. Ia berharap Kak Na senantiasa diberikan keberkahan dan lindungan dari Allah SWT.
Ilyas mengaku kehidupan ekonomi keluarganya sangat lah sulit. Ia merupakan buruh lepas yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Sehingga ia siap mengerjakan apa saja demi mendapatkan upah.
“Karena itu, kami sangat bersyukur atas kepedulian Kak Ana,” kata Ilyas. []
