Home / Ekonomi / Hukum / News / Pemerintah

Sabtu, 21 Juni 2025 - 11:50 WIB

Mengenal Rudal Sejjil, Salah Satu Andalan Iran untuk Menyerang Israel

BIM | Jakarta – Setelah diserang Israel pada 13 Juni lalu, Iran mampu membalas dan melayani dengan serangan-serangan udara balasan. Beberapa rudal yang dipakai negara ini bahkan mampu menembus pertahanan Israel dan menimbulkan kerusakan.

Serangan yang dilakukan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) antara lain memakai rudal Sejjil untuk pertama kalinya. Rudal Sejjil adalah salah satu jajaran dari persenjataan rudal balistik dan jelajah unggulan yang dimiliki Iran.

Mereka memakainya untuk melakukan gelombang ke-12 dari “Operation True Promise 3” pada Rabu, 18 Juni 2025. “Gelombang serangan itu dimulai, dengan peluncuran rudal Sejjil dua tahap yang sangat berat dan memiliki jangkauan jauh,” demikian laporan Kantor Berita Iran IRNA.

Target utama peluncuran Sejjil adalah Markas Besar Komando Pusat Tentara Israel untuk Komunikasi, Kontrol, dan Intelijen (C4I), yang letaknya berdekatan dengan rumah sakit militer Soroka Medical Center di Beersheba. Serangan tersebut membuat ketegangan antara Iran dan Israel semakin meningkat yang memicu Netanyahu untuk kembali membalas serangan Iran.

Berikut Fakta Mengenai Rudal Sejjil:

1. Spesifikasi
Rudal Sejjil merupakan rudal balistik jarak menengah dua tahap berbahan bakar padat yang dirancang dan diproduksi sendiri oleh Iran. Memiliki nama lain Ashoura, rudal ini memiliki panjang 18 meter, diameter 1,25 meter, dengan berat total saat peluncuran 23.600 kilogram.

Digunakan sejak 2012, Sejjil dapat membawa hulu ledak tunggal sekitar 700 dengan jangkauan hingga 2.000 km. Diduga, rudal ini akan membawa hulu ledak peledak tinggi (HE) sampai Iran memperoleh hulu ledak nuklir.

2. Pengembangan Sejjil
Rudal Sejjil diperkirakan mulai dikembangkan pada akhir 1990-an, yang merupakan hasil pengembangan dari rudal-rudal Iran sebelumnya, terutama rudal jarak pendek Zelzal (SRBM).

Meskipun memiliki ukuran, berat, dan jangkauan yang serupa dengan varian rudal Iran lainnya yakni Shahab 3, penggunaan bahan bakar padat merupakan peningkatan besar dibandingkan desain Shahab.

Baca Juga  Wagub Apresiasi Dukungan PWI dan BSI bagi Upaya Pengembangan UMKM Aceh

Penggunaan bahan bakar padat pada Sejjil, secara khusus, merupakan hasil kemajuan teknologi propelan yang dicapai bersamaan dengan program Zelzal pada 1990-an, yang diyakini mendapat bantuan dari China.

Bahan bakar padat dipilih karena memiliki waktu peluncuran yang lebih cepat, sehingga kemungkinan rudal akan hancur saat proses peluncuran akan menjadi jauh lebih kecil.Namun, si sisi lain, rudal berbahan bakar padat memiliki karakteristik kinerja tertentu yang membuatnya lebih sulit untuk diarahkan dan dikendalikan.

3. Sejarah Operasional
Uji coba peluncuran pertama rudal Sejjil dilakukan pada 2008, dengan rudal dilaporkan terbang sejauh 800 km. Peluncuran kedua dilakukan pada Mei 2009 untuk menguji sistem pemandu dan navigasi yang telah ditingkatkan.

Sejak tahun 2009, telah dilakukan empat uji coba penerbangan tambahan, dengan uji coba keenam meluncurkan rudal sejauh sekitar 1.900 km ke arah Samudera Hindia.

Sejjil tidak lagi dilakukan uji coba sejak 2012, dan baru pada 2021 kembali diluncurkan sebagai bagian dari latihan militer “Great Prophet”.

Sumber : tempo.com

Share :

Baca Juga

Hukum

Oknum Satpol PP Banda Aceh Diduga Lakukan Pungli ke Pedagangan Kaki Lima

Hukum

Arab Makin Membara, 7 Fakta Baru Perang Israel-Iran

News

Lantik Pengurus IOF Aceh 2025–2029, Pemerintah Dorong Sinergi Off-Road untuk Wisata dan Kemanusiaan

Ekonomi

Wagub Harap Bepro Jadi Mitra Pemerintah Aceh

Hukum

Serangan Rudalnya ke RS Picu Kemarahan Israel, Iran Bilang Gini

News

Tinjau Lokasi Konservasi Gajah di Aceh Tengah, Mualem Komitmen Atasi Konflik Manusia-Satwa Liar

News

Wamen Fahri Hamzah: Pengalaman Aceh Bisa Jadi Contoh Nasional Pembangunan Perumahan

Hukum

5 Warga Aceh Tenggara Tewas Dibacok, 1 Orang Luka Berat