Home / News / Pemerintah

Jumat, 10 Januari 2025 - 12:20 WIB

Pj Gubernur Safrizal Minta Peternak Lapor Jika Ternak Terindikasi PMK

BIM | Banda Aceh – Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si., mengimbau para peternak di Aceh untuk mewaspadai kembali merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Indonesia. Ia menegaskan pentingnya langkah proaktif dalam memantau kesehatan ternak, melakukan pencegahan dini, dan segera melaporkan kepada petugas jika terdapat indikasi ternak terjangkit PMK.

Imbauan tersebut disampaikan Safrizal saat meninjau proses vaksinasi ternak yang digelar Dinas Peternakan Aceh di kandang sapi warga di Gampong Emperom, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh, pada Kamis (9/1). Dalam kesempatan itu, Safrizal didampingi Kepala Dinas Peternakan Aceh, Zalsufran, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh, Akkar Arafat, serta sejumlah pejabat terkait lainnya.

“Saya imbau kepada masyarakat, untuk penanganan wabah penyakit mulut dan kuku ini agar direlokasi sapi-sapi yang telah terkena dan segera melapor kepada petugas jika ada indikasi ternak terjangkit,” kata Safrizal.

Mantan Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung ini juga meminta dinas terkait untuk memperketat pengawasan di perbatasan Aceh guna mencegah masuknya ternak yang terindikasi terjangkit PMK. Ia menegaskan bahwa kewaspadaan ini harus melibatkan seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, peternak, dan masyarakat umum.

Tentang Wabah PMK

PMK adalah penyakit menular akut yang menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus Aphthovirus dan sangat mudah menyebar melalui kontak langsung, udara, atau peralatan yang terkontaminasi. Gejala utama PMK meliputi demam tinggi, luka-luka di mulut dan kuku, penurunan nafsu makan, serta produksi susu yang drastis menurun pada ternak perah.

Wabah PMK dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar, termasuk kematian ternak, penurunan produktivitas, dan pembatasan perdagangan hewan antarwilayah. Oleh karena itu, upaya pencegahan seperti vaksinasi, sanitasi kandang, serta pembatasan mobilitas ternak sangat diperlukan untuk meminimalkan dampaknya.

Baca Juga  Israel Serang Rumah Sakit Gaza, Tewaskan Setidaknya 46 Warga Palestina

Dengan langkah-langkah pengawasan yang ketat, Safrizal berharap Aceh dapat menjadi daerah yang mampu mengendalikan penyebaran PMK secara efektif. Ia juga mengajak seluruh peternak untuk tidak ragu melaporkan setiap dugaan kasus kepada petugas terkait demi kebaikan bersama. []

Share :

Baca Juga

Hukum

5 Warga Aceh Tenggara Tewas Dibacok, 1 Orang Luka Berat

Hukum

Empat Pulau Kembali ke Aceh, Bukti Mualem Punya “Taring” di Pusat

News

Mualem Ingatkan Pemilihan Ketua dalam Musda Pramuka Kwarda Aceh harus Sesuai Aturan

Hukum

Pulau di Singkil Kembali ke Pangkuan Aceh, Mualem Disambut Meriah Setibanya di Bandara Sultan Iskandar Muda

News

Ketua TP PKK Aceh Lanjutkan Kunker Jemput Data Warga Miskin di Nagan Raya

Kesehatan

Ketua TP PKK Aceh Ajak Semua Pihak Sukseskan Rumah Gizi Gampong untuk Tekan Stunting

Hukum

Dubes Iran: Konflik dengan Israel Bisa Berhenti jika Netanyahu Terbunuh

Ekonomi

Senyum Siswa SD saat Marlina Ajak Mereka Belanja Seragam Baru